Arah (3)-Dana Darurat

 Hai kalian, semoga masih sehat dan waras diwaktu yang tidak pasti ini. Namun diantara seluruh ketidakpastian ini, kita harus siap dengan segala kondisi ini kan? Aku akan melanjutkan konten "Arah" yang ke-tiga dengan tema "Emergency Fund" atau yang biasa di sebut "Dana Darurat". Aku sendiri sudah mendengar kata ini sejak tahun lalu, apalagi saat awal covid-19 menyerbu berbagai penjuru dunia, salah satu aspek yang diganggu kestabilannya adalah urusan financial, dan semenjak covid-19 pembicaraan dengan tema dana darurat ini jadi naik trending di youtube atau artikel financial. Uang jaga-jaga atau dana darurat ini memang sedikit rancu pengertiannya untuk masyarakat pada umumnya, mengenai jumlah nya, kebijakan memakaianya hingga bentuk penyimpanannya. 

Karena dari jaman kakek nenek kita, kebiasaan menabung sudah biasa dilakukan, maka dari kita kecil kita menganggap uang ditabungan kita adalah uang jaga-jaga kita, yang kita pakai saat kondisi "darurat" atau saat kita akan membeli sesuatu. Anggapan seperti ini menjadikan banyak membuat financial expert akhirnya menggembor-gemborkan edukasi mengenai dana darurat, namun tidak terangkat ke publik hingga covid-19 datang. Karena setelah kita diposisikan di kondisi terdesak, baru kita menyadari banyak hal yang diluar kendali kita yang bisa mengganggu kestabilan financial kita. Seperti yang kita tahu, dampak financial yang disebabkan oleh covid-19 salah satunya adalah banyak perusahaan yang gulung tikar sehingga harus memutus para pekerjanya. Sebelum covid-19 menyerang Indonesia sedang giat-giatnya membangun pariwisata, namun covid-19 berkata lain bisnis yang sebelumnya terlihat memiliki prospek bisa terjungkal 180 derajat.  Dari kondisi ini, ada baiknya kita sekarang yang masih memiliki penghasilan mulai mempelajari perihal "dana darurat" ini. karena perut tidak bisa dikompromikan dengan kondisi apapun :)

Okay, mari kita bahas dari pengertiannya, Dana Darurat adalah dana yang berasal dari anggaran pendapatan dan belanja kita yang dialokasikan untuk kita di masa "darurat", dan kemungkinan buruk lainnya yang dapat mengganggu kestabilan financial kita. Nah dari pengertian ini kita bisa menarik point bahwa kita boleh menggunakan dana darurat hanya untuk hal-hal yang memang darurat bukan "men-daruratkan" keadaan, jadi seharusnya saat kita menggunakan dana darurat ini kita tidak merasa senang karena kondisi darurat nya merupakan hal yang tidak terduga seperti,

1. Bencana Alam

2. PHK/pendapatan menurun drastis

3. Sakit

4. Perabotan rumah/Alat transportasi yang setiap hari digunakan rusak dan perlu di service/diganti (bukan upgrade)

Nah setelah tahu kapan kita diperbolehkan menggunakan dana darurat, pertanyaan selanjutnya berapa nominal yang harus dikumpulkan untuk dana darurat. Ada beberapa kondisi yang bisa dijadikan acuan jumlah dana darurat kamu

1. Single = 6 x pengeluaran rutin untuk kebutuhan hidup bukan gaya hidup

2. Menikah = 9 x pengeluaran rutin untuk kebutuhan hidup bukan gaya hidup

3. Menikah dan Punya Anak = 12 x pengeluaran rutin untuk kebutuhan hidup bukan gaya hidup

Jadi untuk kamu yang belum memiliki dana darurat dengan nominal yang disebutkan diatas, yuk segera atur ulang budgeting kamu dan masukkan pos keuangan kamu untuk dana darurat, lalu untuk penyimpanan uang dana darurat bentuknya seperti apa? Karena digunakan untuk keadaan yang darurat dan membutuhkan uang secara cepat, maka tidak disarankan meletakkan uang dana darurat di instrument investasi yang memiliki resiko tinggi, atau bahkan lebih baik jika disimpan dalam bentuk liquid yaitu uang tabungan di bank. namun jika takut tergerus inflasi ada tempat yang sangat disarankan menjadi tempat penyimpanan dana darurat yaitu emas dan deposito (jangka 1 bulan). Karena kedua instrument tersebut memiliki resiko yang kecil dan mudah di cairkan

Jadi gimana nih? masih bingungkah tentang dana darurat? kalau sudah faham, segera cek lagi ya financial track kamu..

karena kita nggak pernah tau apa yang terjadi besok, ada baiknya kita mempersiapkan agar kita bisa memenuhi kebutuhan hidup di masa yang tersulit tanpa menganggu uang tabungan kita yang sudah punya tujuan keuangannya sendiri. 

See you di konten selanjutnya, sharing yuk tentang kondisi financial kamu di kolom komentar, dan juga konten apalagi nih yang seru dibahas di konten arah selanjutnya....


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penanggungan Untuk Pendaki Pemula

Tapak Jejak Kawah Gunung Kelud

Pergi dan Kembali Daerah Istimewa Yogyakarta