Waktunya Explore BANTUL !!!!

 Yogyakarta selalu menjadi kota istimewa yang selalu dirindukan setiap liburan, kota ini akan selalu berada di list kota yang ingin kamu kunjungi saat liburan. Kota Yogyakarta bahkan menjadi kota paling komersil di wilayah Jawa Tengah, padahal kota ini berada di provinsi yang berbeda, bahkan saking komersilnya, saat kita bertanya kota yang mudah di tuju saat liburan di jawa tengah, yang muncul adalah yogyakarta wkwk, komersialitas kota ini sudah setara dengan Kota Malang, Bali, dan Bandung. Dan karena lokasinya yang strategis di Pulau Jawa yakni berada di tengah-tengah membuat kota ini akan selalu disinggahi entah hanya persinggahan kereta atau memang mau mengenang kota istimewa ini hanya dengan jalan-jalan di jalanan malioboro. Nah karena kota ini sudah sangat mudah di akses dari berbagai penjuru maka muncul banyak tempat wisata yang memanjakan wisatawan agar datang lagi dan lagi ke kota istimewa ini. Nah kali ini kita akan menelusuri salah satu wilayah di Kota Yogyakarta, yang akses nya tidak terlalu mudah namun apa yang kalian dapatkan akan worth it, hehe

1. Puncak Kebun Buah Mangunan

Namanya aja puncak, sudah pasti perjalanan menuju tempat ini tidak mudah, ya karena berada di 150-200 mdpl, ketinggiannya memang tidak seberapa namun trek yang harus dilewati cukup ekstrim, namun tetap aman untuk kendaraan pribadi seperti mobil atau sepeda motor. Untuk menuju tempat ini kalian hanya cukup mengikuti penunjuk jalan yang mengarahkan kalian ke Bantul, lalu setelah sampai di Daerah Bantul kalian ikuti plang yang megarahkan kalian ke Puncak Kebun Buah Mangunan (Desa Mangunan). Kalian juga bisa menggunakan google maps, karena sinyal di wilayah ini mudah diakses, namun saat kalian sudah memasuki Desa Mangunan aku sarankan kalian ikuti plang saja, karena google maps akan mengarahkan kalian ke jalan yang tidak di sarankan dan berbahaya. Untuk tiket masuknya setiap orang hanya di bandrol Rp 6.000, dan biaya parkir gratis. Harga tiket masuk dan fasilitas yang ditawaran sangat worth it, karena jika kalian datang sebelum jam matahari terbit kalian akan masih mendapatkan view kabut yang lama kelamaan akan samar-samar menghilang oleh hangatnya mentari, dan karena berada di daerah ketinggian tentu saja view yang akan kalian lihat bukan view yang biasa saja, selain kabut dan view langit yang indah kalian juga disuguhkan oleh pemandangan pedesaan yang dilengkapi oleh aliran sungai yang membelah desa tersebut dan pegunungan di seberang Puncak Mangunan, selain itu juga ada warung-warung dan banyak gazebo atau tempat duduk yang bisa kalian gunakan untuk piknik sambil sarapan pagi yang di temani dengan suguhan pemandangan, aiiihhh indahnya pagi ku.......







2. Hutan Pinus Mangunan

Nah kalau sudah di daerah mangunan rasanya kurang afdhol kalau belum ke hutan pinusnya, apa sih bedanya sama hutan pinus lainnya? tentu saja obyek utama dari hutan pinus adalah pohon pinusnya yang tinggi dan rimbun, namun yang membedakan hutan pinus mangunan dengan hutan pinus lainnya adalah fasilitas yang telah di bangun oleh warga setempat untuk memanjakan para wisatawan, dari spot foto, jalanan yang dibangun di wilayah hutan untuk memudahkan wisatawan berjalan di tanah yang miring, dan juga adanya panggung di dalam hutan ini yang dikelilingi oleh tempat duduk yang melingkari panggung, seperti panggung sebuah pertunjukan. Tapi aku tidak pernah dengar ada pertunjukan di tempat ini, jadi mungkin panggung ini digunakan sebagai fasilitas yang bisa disewa untuk pengunjung melakukan kegiatan outdoor tertentu seperti perkemahan atau pernikahan atau pertunjukan. Selain fasilitas itu, disini juga ada banyak sekali tempat makan di wilayah sebrang dari hutan pinus yang satu wilayah dengan parkiran, musolla dan kamar mandi. O iya untuk tiket masuknya per orang dibandrol Rp 4.000 saja, sangat murah dan worth it bukan? eits untuk biaya parkir normal ya Rp 2.000 hehehe. 


















3. Gumuk Pasir Parangkusumo

Nah kalau ini beda wilayah dengan wisata di Desa Mangunan, namun tetap di Daerah Bantul, wilayah ini kalian lewati saat menuju Pantai Parangtritis, jadi apa salahnya untuk mampir hehe. Aku tau lokasi ini dari salah satu youtuber yang lagi ngevlog di jogja hehe, random tapi kepo juga, karena yang di tunjukkan oleh vlogger tersebut wilayah ini seperti padang pasir yang cukup aesthetic untuk dijadikan spot berfoto yang nggak biasa di kota jogja hehe, setelah menulusuri jalanan yang cukup meragukan ternyata sampai juga di gumuk pasir ini, dan yah memang tidak sesuai ekspetasi hehe, kalau menurutku ini seperti gundukan pasir tambang yang luas saja, tanpa ada yang menarik, ada beberapa spot foto yang menunjukkan ini di gurun pasir seeperti tanaman kaktus, atau tanaman yang sudah tinggal batangnya saja, namun selebihnya hanya hamparan pasir, dan juga ada ayunan yang menurutku terlalu memaksa untuk menjadikan ini sebagai tempat wisata. Tidak ada biaya tiket masuk di tempat ini, karena termasuk di wilayah wisata parangtritis jadi biaya retribusinya jadi satu dengan tiket masuk Pantai Parangtritis, namun tetap ada biaya parkir khusus di Gumuk Pasir ini, dengan harga standar. Beruntungnya di sebrang Gumuk Pasir Parangkusumo ada pantai yang membuat wisata ini tidak terlalu zonk, meski pantai nya tidak secantik pantai yang lain, bahkan ya seperti hanya pantai saja bukan "pantai" yang layak untuk dijadikan tempat wisata karena tidak ada fasilitas dan juga kurang terawat karena banyak sampah dan juga tanaman liar lainnya. hmmm sedikit zonk, yuk pindah ke wisata selanjutnya.....








4. Pantai Parangtritis

Karena kecewa dengan wisata sebelumnya, dan menolak rugi untuk biaya retribusi di parangtritis yang di bandrol Rp 10.000, aku pun mampir ke pantai yang sudah menjadi salah satu ikon dari jogja. Pantai yang terkenal dengan legenda Nyi Roro Kidul, Pantai yang terkenal dengan mitos bahwa tidak boleh kesini memakai baju berwarna hijau, dan pantai yang sunset nya sudah sering muncul di website wisata jogja ini akhirnya aku singgahi setelah beberapa kali aku ke jogja, sejujurnya aku enggan ke pantai ini karena rumor yang beredar bahwa pantai ini kotor. Saat aku datang bukan kesan itu yang aku dapat pertama, namun lebih ke "Ini pantai atau wisata air ?" Karena ramainya bukan main, bahkan masuk gang nya saja sudah banyak rumah makan yang berjejer, lalu di area parkir juga banyak pedagang kaki lima, dan yang membuat aku semakin kaget ada kolam renang di dekat wilayah parkiran, aku sampai gak habis pirkir apa saking kurangnya spot renang di pantai ini sampai harus ada kolam renang, atau karena ombaknya terlalu ekstrim sehingga dibuat kolam renang agar anak-anak tetap bisa main basah-basah an. dan saat aku masuk di wilayah pantai nya semua asumsi ku patah, yah aku hanya bisa tertawa saat melihat apa yang aku lihat didepanku, Pantai ini tidak sekotor atau sejorok yang dikatakan orang-orang, bahkan bisa dikatakan pantai yang bersih dengan jumlah pengunjung yang ramainya seperti pasar malam itu wkwkwk, namun yang lucu dari pantai ini adalah ombak yang sangat bersahabat itu, bahkan ombak di malang selatan saja rasanya lebih mengagetkan hihihi. Karena ombaknya yang tidk terlalu tajam membuat banyak sekali anak-anak yang berenang atau bermain pasir di bibir pantai, bahkan ada yang memakai baju hijau wkwkwk, ternyata rumor memang hanya sebuah rumor hhiihihi. Tapi di tiket masuk pantai ini ada peringatan mengenai ombak yang bisa menelan korban, mungkin karena ombaknya bersifat musiman sehingga orang-orang tidak terlalu menghiraukan, yah yang penting kalian tetap berhati-hati ya dimanapun dalam kondisi apapun, karena yang bertanggung jawab atas diri kita hanya diri kita sendiri hihi (kenapa jadi sok bijak ya wkwk). O iya sama seperti wisata pantai lainnya, di Pantai Parangtritis juga banyak penjual di pinggir pantai, penyewaan delman, jasa foto, dan juga penyewaan tempat duduk di arean pantai yang sudah di setting untuk berjemur hehehe. Menikmati sore hari di Pantai memang tidak pernah salah wkwk.










5. Puncak Sosok

Nah ini salah satu wisata yang bisa kalian kunjungi di pagi/siang/malam hari, namun saat itu aku memilih mengunjungi malam hari. Yang salah adalah karena aku tidak mengikuti penunjuk jalan yang sudah dipasang oleh warga setempat dan lebih percaya ke google maps, yang malah menunjukkan jalan yang lebih berbahaya, jalanan yang kalian lewati sudah sama seperti trek jalan ke puncak gunung, jalannya sempit, lengkap dengan tikungan dan tanjakan dan membelah hutan. Jadi kalau kalian mau mengunjungi tempat ini untuk night view aku sarankan kalian datang sebelum maghrib agar jalanan nya masih terang, sedangkan untuk jalan pulang kalian bisa bareng dengan wisatawan lain hehe (trick nih buat solo traveller wkwk). Wilayah ini tidak membandrol tiket masuk, dan biaya parkirnya seikhlasnya, sangat murahhhhhh bukaaaaannnnnnn, auch wkwk. Saat memasuki wilayah Puncak Sosok, kesan yang aku dapat "mirip wisata pralayah di malang", ya karena view yang di suguhkan adalah view perkotaan di malam hari, dan banyak penjual jagung bakar, roti bakar dan teman-teman nya, juga di sini banyak orang yang datang untuk sekedar piknik, dan kalau kalian beruntung ada live music karena ada panggung yang menghadap langsung ke arah wisawatan memandang perkotaan, dan lucunya tempat ini sangat nyaman untuk healing dengan teman atau pacar atau keluarga  sambil makan bakar-bakar an, bercerita dan memandangi kota istimewa dari atas. Alhamdulillah aku menutup hari ku dengan indah di kota istimewa ini hehehe......












HAPPY TRAVELLING GUIS !!!!

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penanggungan Untuk Pendaki Pemula

Tapak Jejak Kawah Gunung Kelud

Pergi dan Kembali Daerah Istimewa Yogyakarta