Bersua BALI !

Hai Hai Hai..... sudah memasuki postingan terakhir dari perjalanan Bali nih,, habis ini kemana lagi ya kenangan ara membawa kalian.... (stay tuned!) Okay di postingan terakhir ini, ara akan membawakan surat dari Bali. Surat ? iya surat ini berdasarkan cerita atau bisikan langsung dari warga Bali....

Kita semua tau bahwa Bali merupakan salah satu provinsi Indonesia yang bergantung dengan pariwisata, diantara 34 Provinsi di Indonesia, 70% masyarakat Bali bergantung dengan pariwisata, bahkan banyak orang luar yang mengenal Bali tapi tidak mengenal Indonesia. Pada tahun 2019, ekonomi pariwisata sedang berada di puncak kejayaan, bukan hanya mulai banyaknya bermunculan tiket wisata murah namun juga mulai menjamur "backpacker" yang identik dengan tavelling murah membuat banyak muncul penginapan ekonomis dengan fasilitas hotel berbintang. Sama dengan Bali, sebelum corona muncul, ekonomi pariwisata Bali sedang berada di puncak-puncaknya, dan Corona membalikkan keadaan seperti membalikkan telapak tangan. Memang bukan hanya bali yang bergantung dengan ekonomi pariwisata, ada banyak pariwisata di Indonesia yang juga terdampak dengan adanya corona yang memaksa mereka harus menutup sumber penghasilan mereka. Namun karena mayoritas masyarakan bali bergantung pada itu, dan selain pariwisata hanya pertanian yang jumlah tidak lebih dari 30% dari suber penghasilan mereka. 

"Banyak orang di pelosok bali yang berbondong-bondong ke Denpasar untuk mencari pekerjaan disini, dan merubah nasib mereka. Tapi semenjak corona mereka kelimpungan karena nggak punya pekerjaan lagi dan hanya mengandalkan harta yang mereka miliki"

"Habis-habisan mbak, semua harta benda sudah di jual untuk bertahan hidup. Kemarin bali sempat semi normal lagi, saya kira akan menuju normal selanjutnya, tapi varian baru membuat wisawatan hilang lagi"

"Wisatawan memang masih ada mbak, tapi kebanyakan lokal, kalau lokal dapatnya sedikit mbak. Sekarang jarang dapat customer orang luar karena karantina"

itu beberapa bisikan selama aku berkunjung ke beberapa tempat di Bali. Aku tidak mau berpihak pada siapapun, aku hanya ingin menyuarakan desahan mereka ke orang-orang yang aku yakin juga sama-sama berjuang dimasa pandemi ini. Aku tau memang egois jika kita membangun pariwisata lagi di masa yang serba sulit ini. Dan tidak ada yang bisa disalahkan, yang ada kita harus sama-sama memikul beban ini bersama. 

Kemarin saat aku berkunjung kesana memang tempat-tempat wisata banyak yang sepi, dan nggak jarang aku bisa sendirian di beberapa tempat karena saking sepinya. Saat itu aku kira mungkin karena aku datang saat weekdays atau juga karena nggak ada hari libur dalam waktu dekat. Tapi ternyata tidak, bahkan saat weekend pun di tempat yang umum dikunjungi wisatawan juga sepi. Disitu baru aku paham kondisi mereka.

Tidak banyak harapanku, hanya berharap agar kita bisa sama-sama melewati masa krisis ini bersama-sama, mengembalikan kejayaan pariwisata seperti sebelumnya memang perlu waktu, tapi aku yakin bisa asal kita semua patuh dengan protokol kesehatan yang ada. Karena pandemi ini tidak akan selesai jika kita memberikan celah sedikit saja. "pelan-pelan saja tidak usah berlari nanti tersandung" nasihat ibu kepada kita, pelan-pelan...

Terimakasih Bali sudah mengajarkanku banyak hal dan memperkenalkan aku dengan banyak penglaman baru, semua yang aku tulis disini memang tidak seluruh dari kisah perjalanan ku, aku tidak mau membuat esensi "surprise" kalian hilang. Jadi nikmati momen yang ada dan hidup untuk hari ini hehehehe..


See you di kenangan ara selanjutnya !!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penanggungan Untuk Pendaki Pemula

Tapak Jejak Kawah Gunung Kelud

Pergi dan Kembali Daerah Istimewa Yogyakarta